KAJIAN DASAR IPA 2
ORGANISASI KEHIDUPAN
DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PENCEMARAN DAN ETIKA
LINGKUNGAN
Dosen
Pengampu: Drs. Daroni, M.Pd
Disusun
Oleh:
1. Hesti
Hanifah (1401412027)
2. Okti
Nurdiyani (1401412500)
Rombel
2A-Kelompok 2
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “KONSEP DASAR IPA 2: ORGANISASI
KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP, SERTA PENCEMARAN DAN
ETIKA LINGKUNGAN”.
Laporan ini merupakan salah satu syarat bagi
mahasiswa untuk memperoleh nilai pada mata kuliah kajian dasar IPA 2, program
studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang.
Saya menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata, saya
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Tegal,
16 Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
.........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR
........................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
......................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
............................................................................................
1
B.
RUMUSAN MASALAH
........................................................................................
2
C.
TUJUAN PENULISAN
..........................................................................................
3
D.
MANFAAT PENULISAN
......................................................................................
3
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Keanekaragaman pada
sistem organisasi kehidupan .............................................. 4
B.
Pengertian dari
ekosistem beserta satuan mahluk hidup dalam ekosistem ............. 8
C.
Pengertian dari
ekosistem beserta satuan mahluk hidup dalam ekosistem ............. 9
D.
Saling ketergantungan
antar mahluk hidup
............................................................. 11
E.
Pencemaran
.............................................................................................................
19
F.
Etika lingkungan
.....................................................................................................
23
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
.............................................................................................................
25
B.
Saran
.......................................................................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA
.........................................................................................................
26
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Lingkungan
merupakan sesuatu yang berhubungan dengan organisme dalam melangsungkan
kehidupannya. Keseluruhan unsur atau komponen yang berada di sekitar individu
yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan disebut
dengan lingkungan hidup. Pengertian ini secara umum mencakup lingkungan hidup
alami, lingkungan hidup buatan, dan lingkungan hidup sosial. Lingkungan hidup
alami merupakan lingkungan bentukan alam yang terdiri atas berbagai sumberalam dan
ekosistem dengan komponen-komponennya baik fisik, biologis maupun berbagai
proses alamiah yang menentukan kemampuan dan fungsi ekosistem dalam mendukung
perikehidupan, lingkungan hidup buatan mencakup lingkungan buatan manusiayang
dibangun dengan masukan teknologi. Sedangkan lingkungan hidup sosial meliputi
lingkungan yang merupakan bentukan interaksi sosial masyarakat.
Berikut merupakan beberapa
pengertian lingkungan hidup menurut para ahli :
1. Otto
Soemarwoto
Berpendapat
bahwa lingkungan adalah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita
tempati,yang memengaruhi kehidupan kita.
2. Pengertian
Lingkungan Hidup Menurut Undang-Undang NO. 4 Tahun 1982
Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup
lainnya.
3. Emil Salim
Mengartikan
lingkungan hidup sebagai segala benda, kondisi, keadaan, dan pengaruh yang
terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan memengaruhi hal yang hidup
termasuk kehidupan manusia.
Secara garis
besar kualitas lingkungan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok :
1.
Kualitas lingkungan alam fisik, adalah
kondisi alamiah, baik biotik maupun abiotik yang berpengaruh terhadap kehidupan
manusia.
2.
Kualitas lingkungan alamsosial,
adalah kondisi manusia, baik secara individu maupun kelompok yang berpengaruh
terhadap perubahan dan perkembangan manusia.
3.
Kualitas lingkungan budaya, yaitu
kondisi materi (benda) atau non materi yang di hasilkan manusia melalui
aktifitas dan kreativitasnya yang berpengaruh terhadap kehidupan.
Beberapa kaidah yang berkaitan
dengan lingkungan, antara lain :
1. Lingkungan
memiiki keteraturan secara alamiah.
2. Lingkungan
memiliki kemampuan sendiri selama keseimbangan alam masih terjadi.
3. Komponen-komponen
dalam suatu lingkungan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya secara
alamiah.
4. Interaksi
dalam suatu lingkungan dilakukan oleh masing-masing komponen.
5. Dalam
batas-batas tertentu terjadi perubahan susunan komponen.
Pada
masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan
dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu
yang mandiri. Namun, pencabangan biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang
saling tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan kelompok organisme), organisasi
kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan), dan interaksi
(hubungan antar unit kehidupan serta antara unit kehidupan dengan
lingkungannya).
Makhluk
hidup didunia ini sangat beranekaragam. Keanekaragaman ini meliputi berbagai
bentuk dan variasi tingkat kehidupan yang berurutan antara lain: molekul, sel,
jaringan, organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma. Makhluk
hidup didunia ini saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga adanya saling
ketergantungan antar makhluk hidup (manusia dengan hewan, manusia dengan
lingkungan dan manusia dengan tumbuhan). Sehingga perlu adanya pengelolaan
sistem Ekosistem yang baik supaya bisa menjaga keanekaragaman dan kelestariannya. Dalam
suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari satu rantai makanan, akan
tetapi banyak rantai makanan yang
saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat
dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Apa
sajakah yang termasuk keragaman pada sistem organisasi kehidupan?
2. Apa
pengertian dari ekosistem beserta satuan makhluk hidup dalam ekosistem?
3. Apa
sajakah komponen penyusun suatu ekosistem ?
4. Bagaimanakah
saling ketergantungan atau interdependensi antara produsen, konsumen, dan
pengurai?
5. Apakah
pengertian dari pencemaran?
6. Apa
macam-macam dan faktor pemicu pencemaran?
7. Bagaimana
cara mengurangi atau mengatasi pencemaran?
8. Apakah
lingkungan itu?
9. Apa
pengertian dari etika lingkungan?
10. Upaya apakah
yang harus dilakukan untuk melestarikan lingkungan?
C.
TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka tujuan penulisan masalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui
apa saja yang termasuk keragaman pada sistem organisasi kehidupan.
2. Mengetahui
pengertian dari ekosistem beserta satuan makhluk hidup dalam ekosistem.
3. Mengetahui
komponen-komponen penyusun suatu ekosistem.
4. Menjelaskan
saling ketergantungan atau interdependensi Antar Makhluk Hidup
5.
Penulis dapat
menyimpulkan tentang pengertian dari pencemaran.
6.
Penulis dapat
mendiskripsikan macam-macam dan faktor pemicu pencemaran.
7.
Penulis dapat
mengetahui cara mengurangi atau mengatasi pencemaran.
8.
Penulis dapat
menyimpulkan arti dari lingkungan.
9.
Penulis dapat
mengetahui pengertian dari etika lingkungan.
10.
Penulis dapat
mendiskripsikan upaya-upaya untuk melestarikan lingkungan.
D.
MANFAAT PENULISAN
1. Mengetahui
apa saja yang termasuk keragaman pada sistem organisasi kehidupan.
2. Mengetahui
pengertian dari ekosistem beserta satuan makhluk hidup dalam ekosistem.
3. Mengetahui
komponen-komponen penyusun suatu ekosistem.
4. Menjelaskan
saling ketergantungan atau interdependensi Antar Makhluk Hidup
5.
Penulis dapat
menyimpulkan tentang pengertian dari pencemaran.
6.
Penulis dapat
mendiskripsikan macam-macam dan faktor pemicu pencemaran.
7.
Penulis dapat
mengetahui cara mengurangi atau mengatasi pencemaran.
8.
Penulis dapat
menyimpulkan arti dari lingkungan.
9.
Penulis dapat
mengetahui pengertian dari etika lingkungan.
10.
Penulis dapat
mendiskripsikan upaya-upaya untuk melestarikan lingkungan.
BAB II PEMBAHASAN
A.
KEANEKARAGAMAN PADA
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN
Keanekaragaman pada sistem organisasi
kehidupan memiliki tingkatan organisasi kehidupan, yaitu seperti yang berurutan
pada gambar di bawah ini :
Gambar
1.1 Urutan Tingkatan Organisasi Kehidupan
Tingkat organisasi tersebut adalah
Molekul, Sel, Jaringan, Organ, Organisme, Populasi, Komunitas, Ekosistem, serta
Bioma.
1.
MOLEKUL
Molekul adalah kumpulan atom-atom yang
saling berikatan, contohnya Molekul Air, Protein, dan DNA.
2.
SEL
Sel adalah satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun
tubuh makhluk hidup, bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Sel juga merupakan
satuan fungsi kehidupan karena dalam sel terjadi fungsi atau kegiatan hidup.
Ukuran sel sangat kecil sehingga bagian-bagian sel dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
a)
Membran plasma
Membran plasma berfungsi sebagai pelindung sel dan
mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar sel. Pada sel hewan
terdapat dinding sel sehingga bentuknya kaku atau tetap. Sedangkan, pada sel
tumbuhan tidak terdapat dinding sel sehingga membran sel menjadi lapisan sel
terluar. Membran sel tersusun atas senyawa lipida dan protein (lipoprotein)
serta bersifat semipermeabel. Tidak semua zat bisa masuk ke sel karena
diseleksi oleh membran sel.
b)
Sitoplasma
Sitoplasma adalah larutan yang berada di antara
membran sel dan inti sel. Sitoplasma mengandung 90% air dan bermacam-macam
bahan biokimia untuk kehidupan, seperti ion-ion dan molekul-molekul garam, asam
amino, gula, nukleotida, asam lemak, vitamin, dan gas-gas yang membentuk
larutan. Di dalam sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel sel.
Organel-organel ini adalah:
·
Mitokondria
berfungsi untuk respirasi atau pernapasan sel
·
Badan
golgi berfungsi dalam proses ekskresi sel.
·
Ribosom
berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
·
Lisosom berfungsi menghasilkan enzim-enzim untuk
mencerna makanan.
·
Sentrosom berfungsi sebagai tempat menggantungnya
kromosom saat pembelahan sel. Terdapat pada sel hewan dan manusia.
·
Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan
mengeluarkan sisa metabolisme. Biasanya terdapat pada sel tumbuhan.
·
Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan. Ada yang
mengandung zat warna dan ada yang tidak. Plastida yang mengandung zat hijau
daun disebut kloroplas.
c)
Inti plasma
Inti sel disebut juga nukleus. Inti sel terdiri atas
membran inti sebagai pembungkus inti, nukleus atau anak inti, dan plasma inti
atau nukleoplasma. Di dalam plasma inti terdapat benang-benang krosom yang
berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan. Inti sel berfungsi sebagai pengatur
seluruh kegiatan sel.
3. JARINGAN
Jaringan
adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang sama. Contohnya
jaringan hewan dan jaringan tumbuhan.
a. Jaringan
hewan, antara lain:
1) Jaringan
epitel, berfungsi sebagai
pelindung jaringan di bawahnya. Lapisan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu
epitel berlapis tunggal dan epitel berlapis banyak. Epitel lapisan tunggal,
contohnya epitel pipih selapis terdapat pada alveoli. Sedangkan, contoh epitel
berlapis banyak adalah epitel pipih pada epidermis kulit vertebrata.
2) Jaringan
penyokong, berfungsi untuk menyokong tubuh. Jaringan ini dibedakan menjadi:
·
Jaringan
ikat berfungsi memperkuat tubuh dan sebagai penghubung antarjaringan.
·
Jaringan
tulang berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak. Jaringan ini dibagi
menjadi dua macam, yaitu jaringan tulang keras dan tulang rawan.
3)
Jaringan otot, Jaringan
ini berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam,
yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
4)
Jaringan
darah, berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari bibit
penyakit. Sel darah terdiri atas darah merah, darah putih, dan trombosit.
5)
Jaringan saraf, berfungsi
untuk menghantarkan rangsangan atau impuls. Jaringan ini terdiri atas sel-sel
saraf (neuron). Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson.
b.
Jaringan
tumbuhan, antara lain:
1)
Jaringan
epiderrmis, terletak pada permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan ini
berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya.
2)
Jaringan
meristem, adalah jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah. Jaringan ini
berfungsi untuk pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan ujung akar
serta pada kambium (ikatan pembuluh).
3)
Jaringan
parenkim, merupakan jaringan pengisi antara jaringan yang lain. Oleh karena
itu, jaringan parenkim terdapat hampir di seluruh bagian tubuh tumbuhan.
4)
Jaringan
pengokoh, berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdapat di akar, batang,
daun, dan buah. Jaringan pengokoh ini terdiri atas jaringan kolenkim dan
sklerenkim.
5)
Jaringan
pengangkut, dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan xilem dan floem. Jaringan
xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan,
floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari daun ke seluruh tubuh
tanaman.
6)
Jaringan
endodermis, jaringan ini terdapat pada akar dan batanng, jaringan penunjang,
dan jaringan pengangkut.
4.
ORGAN
DAN SISTEM ORGAN
Organ adalah
struktur yang terbentuk dari beberapa jaringan yang bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu, contohnya Organ
pada tumbuhan: akar, batang, daun, dan bunga. Organ pada manusia: mata,
paru-paru, telinga, jantung, lambung, hati dan ginjal.
Sedangkan
sistem organ yang terdapat pada tumbuhan: sistem pernafasan, sistem
pengangkutan, dan sistem reproduksi. Sistem organ yang terdapat pada manusia atau
hewan: sistem pernapasan (Respirasi), sistem peredaran darah atau sistem
transportasi, dan sistem pencernaan, sistem gerak, sistem pengeluaran
(Ekskresi), sistem reproduksi.
5. ORGANISME ATAU INDIVIDU
Individu
dapat berupa organisme uniseluler maupun multiseluler, contoh organisasi
uniseluler yaitu bakteri dan Protozoa.Contoh organisasi multiseluler yaitu
manusia, kucing, tanaman jambu.
6. POPULASI
Populasi
adalah individu-individu yang berkumpul di suatu
tempat tertentu pada waktu yang sama
dan akan membentuk organisasi kehidupan. Individu-Individu dalam Populasi tersebut dapat melakukan
perkawinan dan menghasilkan keturunan. Contohnya populasi semut, lebah, dan
burung.
7. KOMUNITAS
Komunitas
adalah kumpulan Populasi yang menempati area yang sama dan saling berhubungan.
Di dalam komunitas selalu ada interaksi baik antar anggota spesies yang sama
maupun antarpopulasi yang berbeda.Contohnya dalam komunitas sawah terdapat
populasi ular, padi, rumput, tikus, rumput, dll.
8. EKOSISTEM
Ekosistem
adalah organisasi kehidupan yang selalu menunjukkan saling keterkaitan,
ketergantungan, dan hubungan timbal balik antar makhluk hidup dengan
lingkungannya. Contohnya ekosistem
darat dan laut. Ekosistem merupakan
unit fungsional yang meliputi komponen Biotik dan Abiotik yang saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi.
9. BIOMA
Bioma adalah
kumpulan ekosistem yang ada di dunia. Misalnya,
bioma tundra, taiga, padang rumput.
B. PENGERTIAN DARI EKOSISTEM BESERTA SATUAN
MAHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
Ekosistem
adalah organisasi kehidupan yang selalu menunjukkan saling keterkaitan,
ketergantungan, dan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem, antara lain:
1) Satuan mahluk hidup dalam ekosistem
Bayangkan
jika di bumi ini tanpa tumbuhan, tentu manusia dan hewan pemakan tumbuhan akan
kelaparan, bahkan mati. Bayangkan pula, jika di bumi ini hanya ada hewan jantan
saja, tentu jumlah hewan di bumi ini akan semakin berkurang. Hal ini di
karenakan mereka tidak dapat memperbanyak diri. Jadi, semua makhluk hidup
saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.
2) Satuan-satuan mahluk hidup penyusun
ekosistem
Di dalam sebuah ekosistem juga
terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi individu, populasi,
komunitas dan biosfer.
Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu:
Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu:
a.
Individu, adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis
bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. Individu juga
disebut satuan makhluk hidup tunggal.
b.
Populasi, Populasi berasal dari bahasa latin, yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat tinggal pada suatu
tempat. Dalam ekosistem, populasi berarti kelompok makhluk hidup yang memiliki
spesies sama (sejenis) dan menempati daerah tertentu.
c.
Komunitas, adalah berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat di suatu daerah
yang sama.
d.
Biosfer, adalah lingkungan dunia yang terbentuk dari kumpulan berbagai
ekosistem di permukaan bumi yang menjadi satu kesatuan.
e.
Lingkungan, dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
Ø
Lingkungan biotik, yaitu lingkungan yang terdiri
atas makhluk hidup lain yang berada di sekitar organisme tersebut. Contoh : tumbuhan, hewan, mikroorganisme,
dan manusia.
Ø
Lingkungan abiotik, yaitu lingkungan yang
terdiri atas benda-benda tidak hidup yang
berada di sekitar organisme tersebut. Contoh
: tanah, air, udara, batuan, cahaya, kelembapan, tekanan udara, gaya tarik
bumi, dan lain-lain.
C. PENGERTIAN DARI EKOSISTEM BESERTA SATUAN
MAHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
Ekosistem
merupakan kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam suatu
ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar
semua komponen. Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik) dan
komponen tak hidup (abiotik).
1) Komponen
biotik
Manusia,
hewan, dan tumbuhan termasuk komponen biotik yang terdapat dalam suatu
ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3 golongan yaitu ; produsen,
konsumen dan dekomposer (pengurai).
a) Produsen
Semua produsen
dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut organisme autotrof.
Sebagai produsen, tumbuhan hijau menghasilkan makanan (karbohidrat) melalui
proses fotosintesis. Makanan di manfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri maupun
makhluk hidup lainnya. Dengan demikian produsen merupakan sumber energi utama
bagi organisme lain, yaitu konsumen.
b) Konsumen
Semua konsumen
tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam tubuhnya sehingga disebut
heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah di bentuk oleh
produsen,atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen di kelompokkan sebagai berikut;
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen di kelompokkan sebagai berikut;
v Pemakan
tumbuhan (herbivora), misalnya kambing, kerbau, kelinci, dan sapi.
v Pemakan
daging (karnivora), misalnya harimau, burung elang, dan serigala.
v Pemakan
tumbuhan dan daging (omnivora),
misalnya ayam, itik, dan orang hutan.
c) Pengurai
(dekomposer)
Kelompok ini
berperan penting dalam ekosistem. Jika kelompok ini tidak ada, kita akan
melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh
selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai, yang menguraikan zat-zat organic (dari bangkai) menjadi zat-zat organik
penyusunnya.
2) Komponen
abiotik
Bagian dari komponen abiotik
adalah :
· Tanah, Sifat-sifat fisik tanah yang
berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
· Air, Hal-hal penting pada air yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas,
arus air, penguapan, dan kedalaman air.
· Udara, Udara merupakan lingkungan
abiotik yang berupa gas. Gas itu berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk
hidup. Oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting
bagi kehidupan makhluk hidup.
· Cahaya
matahari, Cahaya matahari
merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini. Namun demikian, penyebaran
cahaya di bumi belum merata. Oleh karena itu, organisme harus menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.
· Suhu
atau temperature, Setiap
makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
D. SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP
a) Hubungan antara mahluk hidup
Disekeliling kita banyak dijumpai bentuk
saling ketergantungan antar manusia, hewan, dan tumbuhan. Ayam dibutuhkan
daging dan telurnya oleh manusia, ayam memakan biji-bijiandari tumbuhan,
tumbuhan dan hewan membutuhkan manusia untuk menjaga dan memeliharanya. Antara
makhluk hidup ada saling ketergantunga, contohnya; kambing atau sapi dengan
rumput, cacing dengan daun-dan busuk dan kegembua tanah.
b) Saling
Ketergantungan atau Interdependensi antara Produsen, Konsumen, dan Pengurai
1. Rantai makanan
Untuk kelangsungan hidupnya semua
organisme membutuhkan energi. Energi diperoleh dari bahan organik. Bahan
organik yang mengandung energi dihasilkan oleh organisme autotrof atau tumbuhan
hijau dengan bantuan energi cahaya matahari dan karbondioksida (CO2)
serta air (H2O) melalui proses fotosintesis. Energi yang berasal
dari bahan organik disebut energi kimia,dan energi ini akan mengalami
perpindahan dari organisme satu ke organisme yang lain. Proses perpindahan
materi dan energi melalui peristiwa makan dan dimakan suatu organisme dengan
urutan tertentu disebut rantai makanan. Misalnya:
tumbuhan dimakan oleh herbivora, herbivora dimakan karnivora (konsumen tingkat
I atau konsumen primer), lalu konsumen primer dimakan konsumen tingkat II atau
konsumen sekunder), dan konsumen sekunder dimakan oleh konsumen tertier.
Tiap tingkat dari rantai makanan
dalam suatu ekosistem disebut tingkat
trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu
menghasilkan zat makanan yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan
kata lain sering disebut produsen.
Organisme autotrof yaitu organisme
yang dapat membuat bahan organik sendiri dengan bantuan cahaya matahari melalui
proses fotosintesis, seperti tumbuhan dan fitoplankton. Tetapi ada beberapa
jenis organisme autotrof yang tidak menggunakan energi matahari untuk membuat
bahan organik, melainkan dengan zat kimia yang disebut kemoautotrof, misalnya
bakteri sulfur, bakteri besi.
Tingkat selanjutnya yang merupakan
tingkat trofik kedua yaitu hewan pemakan tumbuhan yang disebut herbivora atau
konsumen primer. Untuk tingkat trofik ketiga adalah hewan pemakan konsumen
primer yang disebut konsumen sekunder, terdiri dari hewan-hewan karnivora atau
pemangsa hewan lainnya. Sedangkan konsumen tersier terdiri dari hewan pemakan
konsumen sekunder yang menempati tingkat trofik keempat, dan seterusnya hingga
membentuk puncak piramida. Jumlah tingkat trofik antar ekosistem yang satu
dengan ekosistem yang lain tidak selalu sama.
v Macam-macam rantai makanan
Berdasarkan tingkat trofiknya, dibedakan
menjadi:
a.
Rantai makanan
perumput, yaitu rantai makanan dimana tingkat trofik pembentuk
rantai makanan terdiri dari produsen atau tumbuhan hijau.
Misalnya: padi à belalang à katak à ular à burung elang.
Misalnya: padi à belalang à katak à ular à burung elang.
b.
Rantai makanan detritus, yaitu rantai makanan dimana tingkat
trofik pembentuk rantai makanan terdiri dari detritus.
Misalnya: detritus ®
cacing tanah ® burung jalak putih ®
burung elang
Detritus adalah fragmen (hancuran) dari organisme (hewan dan
tumbuhan) yang mati dan sisa organisme seperti: kotoran hewan, daun, ranting
yang gugur yang diuraikan oleh pengurai (dekomposer). Kemudian yang termasuk organisme
pemakan detritus disebut detritivor, misalnya cacing, rayap, keluwing dan
sebagainya.
Contoh rantai makanan:
1. Rantai makanan diekosistem darat
Gambar 4.1
Rantai makanan di ekosistem darat
Bunga Ã
ulat Ã
katak Ã
ular Ã
burung hantu
Pada rantai
makanan tersebut bunga merupakan produsen, ulat sebagai konsumen tingkat
pertama, katak merupakan konsumen tingkat kedua, ular merupakan konsumen
tingkat ketiga, dan burung hantu sebagai konsumen tingkat keempat.
2. Rantai makanan diekosistem sawah
Gambar 4.2 Rantai makanan di
ekosistem sawah
Tanaman padi ® tikus ® ular ® burung elang.
Pada rantai
makanan tersebut tanaman padi merupakan produsen, tikus merupakan konsumen
tingkat pertama, ular merupakan konsumen tingkat kedua, dan burung elang
sebagai konsumen tingkat ketiga.
3. Rantai makanan diekosistem laut
Gambar 4.3
Rantai makanan di laut
Fitoplankton (misalnya alga) Ã zooplankton (misalnya larva
nyamuk) à ikan kecil à ikan besar à mamalia laut
Fitoplankton (misalnya alga) Ã zooplankton (misalnya larva
nyamuk) à ikan kecil à ikan besar à mamalia laut
Pada
rantai makanan tersebut, fitoplankton merupakan produsen yang mengandung
nutrisi penting, zzoplankton merupakan konsumen tingkat pertama, dst.
2. Jaring-jaring makanan
Rantai-rantai
makanan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain disebut jaring-jaring makanan.
Gambar 4.4
Jaring-jaring makanan
Dalam suatu
ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari satu rantai makanan, akan tetapi
banyak rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak hanya dimakan oleh satu organisme
saja, tetapi dapat dimakan oleh berbagai konsumen primer. Misalnya: bunga
sepatu daunnya dimakan ulat, ulat juga makan daun sawi. Daun sawi juga dimakan
belalang, belalang dimakan katak dan burung pipit, burung pipit juga makan
ulat, burung pipit dimakan burung elang. Daun sawi juga dimakan oleh tikus,
tikus dimakan oleh burung elang. Akibatnya dalam suatu ekosistem tidak hanya
terdapat satu rantai makanan saja tetapi banyak bentuk rantai makanan.
3. Piramida makanan
Piramida makanan adalah bentuk piramida
yang menggambarkan kandungan (massa) zat makanan dan energy dari produsen
sampai konsumen tertinggi dalam suatu ekosistem. Gambaran tersebut akan
membentuk komposisi (susunan) yang semakin ke atas kandungan zat dan jumlah
energinya semakin kecil. Hal itu terjadi agar suatu ekosistem ada suatu
keseimbangan yang mantap.
Produsen
selalu menempati tingkat trofik I, konsumen tingkat I menempati tingkat trofik
II, dan seterusnya. Semakin rendah tingkat trofiknya, semakin besar kandungan
zat makanan atau energinya. Konsumen terakhir yang tidak dimakan oleh konsumen
lain, disebut : “ Konsumen Puncak “ yaitu konsumen puncak
yang dapat dihuni oleh dua jenis hewan yang berlainan sehingga membentuk
piramida dua puncak.
Gambar 4.5 Piramida makanan +
Piramida makanan dua puncak
4. Aliran energi dan materi
Aliran energi dan materi dapat
terjadi apabila ada peristiwa makan dan dimakan antara komponen biotik dalam
suatu ekosistem yang berarti terjadi perpindahan materi dan energi dari makhluk
hidup satu ke makhluk hidup lainnya. Perpindahan materi atau zat dan energi
dari makhluk yang satu ke makhluk yang lain disebut aliran materi dan energi.
Gambar 4.6 Aliran energi dan
Materi
Sumber
energi utama bagi semua kehidupan di bumi adalah energi cahaya matahari. Dan
hanya tumbuhan hijau yang dapat memanfaatkan energi matahari untuk aktivitas
hidupnya melalui proses fotosintesis. Energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan, tetapi dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya.
Berdasarkan hal tersebut maka energi matahari yang telah digunakan oleh makhluk
hidup tidak akan kembali ke matahari lagi, tetapi akan lepas ke alam bebas
karena peristiwa radiasi dan tidak dapat dimanfaatkan oleh kehidupan. Peristiwa
perpindahan energi dalam ekosistem disebut aliran energi, dan karena
perpindahan energi hanya satu arah saja, maka pada energi tidak ada siklus
energi.
5. Daur (siklus) zat
Zat terdiri
dari unsur-unsur kimia seperti karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H), dan
Nitrogen (N). Peredaran unsur-unsur dari lingkungan masuk ke tubuh makhluk
hidup dan kembali lagi ke lingkungan disebut siklus zat.
1)
Siklus Karbon (C)
Sumber karbon
di alam bebas adalah gas karbon dioksida (CO2), yang banyak terdapat
bebas di udara, maupun yang terlarut di dalam air serta terdapat di kerak bumi
dalam bentuk batu bara dan minyak bumi (bahan bakar minyak).
Gambar 5.1 Siklus Karbon (C)
Karbon
dioksida masuk ke dalam ekosistem melalui produsen. Produsen yang terdapat di
darat atau di perairan menggunakan CO2 untuk membentuk senyawa
organik yaitu karbohidrat melalui proses fotosintesis. Senyawa organik yang
dihasilkan produsen ini menjadi sumber makanan bagi organisme heterotof khususnya herbivora. Apabila herbivora dimakan
oleh karnivora maka senyawa organik dari herbivora akan diubah menjadi bentuk
lain. Respirasi dari organisme seperti tumbuhan, hewan maka akan membebaskan
karbon dioksida ke udara bebas. Dan jika tumbuhan, hewan, serta manusia yang
mati akan di uraikan, salah satunya akan menjadi karbon dioksida.
2.
Siklus Oksigen (O2)
Oksigen (O2)
dalam keadaan bebas terdapat di atmosfer dan di dalam air. Oksigen tersebut
diambil atau digunakan oleh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia
untuk pernapasan (respirasi). Oksigen yang diambil itu kemudian diganti oleh
tumbuhan hijau yang melepas oksigen ke atmosfer pada saat berlangsungnya proses
fotosintesis.
Gambar 5.2 Siklus Oksigen (O2)
3. Siklus Nitrogen (N)
Di dalam
lapisan atmosfer bumi terdapat sekitar 79% nitrogen (N) dalam bentuk N2.
Beberapa unsur nitrogen (N) yang ada di alam tidak berubah menjadi unsur lain
dan senantiasa jumlahnya tetap, tetapi hanya berubah dari senyawa satu ke
senyawa yang lain. Tumbuhan hanya dapat memanfaatkan nitrogen dalam bentuk
senyawa nitrit dan senyawa nitrat, sedangkan hewan dan manusia memanfaatkan
nitrogen dalam bentuk protein. Nitrogen relatif sangat jarang ditemukan dalam
bentuk senyawa karena lambat atau susah bereaksi dengan unsur lain, maka
satu-satunya cara organisme memperoleh nitrogen melalui fiksasi. Fiksasi nitrogen (N) merupakan
proses pemisahan dua atom nitrogen (gas N2) kemudian digabung. Fiksasi ini
terjadi melalui kerja enzim nitrogenase dengan menggunakan energi dari
metabolisme organisme, sedangkan proses fiksasi tanpa enzim dilakukan oleh
industri kimia seperti pembuatan pupuk urea, NPK, dan amonium nitrat.
Gambar 5.3 Siklus Nitrogen (N)
4.
Siklus Air (H2O)
Jika hujan
turun, tidak semua air hujan itu dimanfaatkan oleh makhluk hidup karena
sebagian airnya menguap dengan cepat ke atmosfer dan hanya sebagian yang
dimanfaatkan oleh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia kemudian
dilepaskan lagi ke atmosfer melalui pernapasan, keringat, dan urin. Selebihnya,
air meresap ke bawah menuju lapisan air di dalam tanah serta yang di permukaan
tanah mengalir ke danau, sungai, dan pada akhirnya menuju ke laut lalu menguap
ke atmosfer.
Gambar 5.4 Siklus Air (H2O)
Perputaran air
dari atmosfer berupa air hujan turun ke bumi kemudian kembali lagi ke atmosfer
merupakan daur air.
E. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran
(polusi) adalah masuknya suatu bahan maupun organisma hidup kedalam suatu
lingkungan (tanah, air, maupun udara)sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut
tidak sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran lingkungan dapat berupa :
Pencemaran air dan tanah, Pencemaran suara, dan Pencemaran udara. Pencemaran
terhadap alam lingkungan dapat mengurangi kualitas lingkungan hidup kita.
1. Macam-macam
pencemaran dan faktor pemicu serta cara mengatasinya
a. Pencemaran
akibat limbah padat
Limbah padat merupakan zat padat atau
material yang timbul dari kegiatan manusia yang dibuang karena tidak digunakan.
Limbah padat ini biasanya dikenal dengan sampah. Jenis sampah yang ada, antara
lain sampah rumah tangga, pasar, pertokoan, jalan, pabrik, rumah sakit,
peternakan, pertanian, dan kontruksi. Bentuknya bisa berupa sampah-sampah
material sisa bangunan.
Sampah yang berlebihan akan menimbulkan
beberapa dampak, antara lain sebagai berikut:
1. Mengandung
bibit penyakit
2. Mengandung
bahan kimia beracun yang membahayakan kesehatan.
3. Merupakan
tempat hidup dan berkembang biak binatang pembawa penyakit, seperti lalat dan
tikus.
4. Dapat
menyumbat saluran-saluran air.
5. Menyebabkan
bau tidak enak.
6. Dapat
merusak konstruksi jembatan dan pipa air karena bersifat korosif.
b. Pencemaran
tanah
Pencemaran
tanah umumnya berasal dari sampah atau limbah berbentuk cair dan padat. Limbah
cair biasanya disebabkan oleh pemakaian racun serangga atau pupuk yang
berlebihan. Limbah padat biasanya berupa sampah plastik, gelas, dan kaleng. Tanah
merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi.
Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup
dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tet api
sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu,
sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat
mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya
pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
Cara
menanggulangi pencemaran tanah
Limbah domestik yang berjumlah sangat banyak
memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah
tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme (nonbiodegradable). Oleh karena itu, sangatlah bijaksana jika
setiap rumah tangga dapat memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni
organik dan anorganik dalam dua wadah yang berbeda sebelum diangkut ketempat
pembuangan akhir.
c.
Pencemaran air
Pencemaran air banyak terjadi di
aliran sungai atau air tanah. Pencemaran air merupakan suatu konsentrasi pencemaran
tertentu di dalam air yang menimbulkan pengaruh tertentu. Pencemaran air dapat
menyebabkan berkurangnya persediaan air bersih yang memenuhi syarat, sehingga
berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan mahluk hidup lainnya.
Kualitas air dapat diketahui seperti di bawah ini:
a.
Secara kimia dapat dilihat dari
kandungan kimia baik organik maupun anorganik.
b.
Secara fisik dapat diketahui dari
warna, bau dan temperatur.
Kualitas air menurut Keputusan Menteri KLH Nomor 20
Tahun 1990 telah menetapkan mutu air yang dijadikan standar sebagai berikut :
1)
Golongan A : air yang digunakan sebagai air minum tanpa memerlukan
pengolahan terlebih dahulu.
2)
Golongan B : air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
3)
Golongan C : air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4)
Golongan D : air yang dapat digunakan
untuk keperluan pertanian dan dapat digunakan untuk usaha perkotaan, industri,
dan listrik tenaga air.
Kalau pengaruh tersebut berhubungan
dengan kesehatan manusia dan dapat menimbulkan penyakit tertentu disebut
kontaminasi. Kalau pengaruh tersebut berhubungan dengan terbatasnya air yang
tersedia dan tidak memenuhi syarat untuk digunakan disebut pencemaran air.
Hasil buangan yang masuk kedalam air pada waktu dan jumlah tertentu dapat
menimbulkan penyakit seperti gatal-gatal, tanaman sulit berkembang. Penyakit
minamata di Jepang muncul akibat air yang biasa digunakan tercemar oleh
unsur-unsur logam dan mercuri yang melebihi ambang batas minimal.
d. Pencemaran
Udara
Pencemaran
udara adalah terjadinya satu jenis atau lebih pencemaran, seperti debu, uap,
gas, kabut, asap, atau bau di udara, dalam jumlah yang membahayakan bagi
kehidupan manusia,hewan dan tumbuhan. Di Indonesia khususnya pada musim kemarau
terjadi pencemaran udara sebagai akibat kebakaran hutan. Bahkan pengaruh asap
kebakaran seringkali mengganggu negara lain, seperti Singapura dan Malaysia.
Dampak pencemaran udara, antara lain terjadinya efek rumah kaca, kerusakan
ozon, dan hujan asam.
Sinar
matahari yang menembus permukaan bumi sebagian di serap oleh bumi sebagian lagi
dipantulkan kembali ke udara. Gas karbon dioksida (CO2) yang
dihasilkan dari asapkendaraan bermotor, dapur rumah tangga, pabrik-pabrik
disebut efek gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang berlebihan di udara akan
berkumpul membentuk sebuah lapisan yang bening dan tidak berwarna. Lapisan
udara tersebut memayungi dan menyelimuti permukaan bumi. Lapisan udara yang
mengandung gas rumah kaca tersebut memiliki sifat dapat ditembus sinar
matahari, tetapi tidak dapat memantulkannya kembali ke udara. Akibatnya, sinar
matahari yang jatuh ke permukaan bumi akan teperangkap oleh lapisan gas rumah
kaca. Sinar matahariyang terperangkap pada lapisan udara tersebut akan
menaikkan suhu di sekitarnya. Panas yang dirasakan saat itu, adalah seperti
ketika berada dalam rumah kaca. Dampak efek rumah kaca terhadap kehidupan di
muka bumi yaitu terjadi peningkatan suhu udara., sehingga terjadi perubahan
iklim dunia. Jika suhu bumi menjadi bertambah panas, maka berakibat :
a. Es di kutub
akan mencair sehingga mengakibatkan permukaan air laut naik, daerah pantai dan
pulau-pulau kecildapat tenggelam.
b. Udara yang
terlalu panas tidak baik bagi tanaman, sehingga produksi akan berkurang dan
tanaman akan rusak.
Saat
ini lapisan ozon (O3) sudah menipis, bahkan di atas kutub selatan
sudah membentuk lingkaran yang kosong dan cukup besar. Lapisan ozon berada
dilapisan udara stratosfer. Lapisan ozon merupakan suatu lapisan udara yang
memiliki sifat menyerap sinar ultraviolet yang berasal dari matahari. Dengan
adanya lapisan ozon, sinar ultraviolet tidak semuanya jatuh ke bumi. Hanya
sebagian kecil sinar ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi.
Pengaruh lapisan ozon terhadap
kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
a. Ketika sinar
ultraviolet mengenai lapisan ozon, maka sebagian besar akan terserap. Hanya
sebagian kecil saja yang sampai kepermukaan bumi.
b. Kalau sinar
ultraviolet terlalu banyak jatuh ke permukaan bumi, maka akan membahayakan
mahkuk hidup bahkan akan menimbulkan kematian.
c. Kalau
lapisan ozon tidak ada maka sinar ultraviolet sebagian besar akan sampai
kepermukaan bumi,akibatnya di permukaan bumi tidak akan ada kehidupan.
Proses rusaknya lapisan ozon adalah
sebagai berikut :
a. Lapisan ozon
akan beraksi dengan zat-zat tertentu yang sampai lapisan itu, antara lain
flourokarbon.
b. Flourokarbon
yang membumbung ke udara akan masuk ke lapisan ozon. Flourokarbon selanjutnya
akan mengambil lapisan ozon sehingga lapisan menjadi berkurang.
c. Flourokarbon
banyak terdapat pada barang buatan manusia, seperti lemari es, mesin pendingi
udara, busa, semprotan minyak wangi, dan semprotan insektisida.
d. Kalu hal itu
terjadi terus-menerus, maka lapisan ozon akan rusak dan makin lama makin
menjadi tipis, bahkan mungkin hilang.
Seandainya
lapisan ozon menipis, maka sinar ultraviolet akan menerobos ke permukaan bumi
dalam jumlah yang melebihi ambang batas. Kalau sinar ultraviolet yang
berlebihan sampai ke permukaan bumi, maka ia akan memengaruhi kehidupan,
sebagia berikut :
a. Dapat menimbulkan
penyakit kanker kulit.
b. Dapat
menimbulkan penyakit katarak.
c. Dapat
mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh, sehingga petani sulit bercocok tanam.
Terjadinya
hujan asam, akibat dari bercampurnya senyawa sulfat, nitrat, dan oksida serta
air hujan. Senyawa tersebut bereaksi
dengan air hujan menghasilakan senyawa asam sulfat, asam nitrat, dan asam
bikarbonat. Senyawa-senyawa tersebut, dihasilkan oleh industri seperti minyak
bumi, pengecoran, dan batu bara. Dampak hujan asam terhadap kehidupan manusia,
antara lain sebagai berikut :
a. Pada sungai
dan danau akan memengaruhi kehidupan air tawar, seperti ikan, plankton, dan
biota lainnya.
b. Air hujan
dengan keasaman rendah dapat merusak tanaman, menyebabkan karat pada benda
logam, merusak marmer, beton, arca-arca atau candi-candi.
Ada beberapa cara untuk melindungi
diri dari udara tercemar, yaitu :
a. Memakai helm
pada saat berkandaraan dengan sepeda motor.
b. Menutuphidung
dengan sapu tangan (menggunakan masker) bila melewati daerah berdebu,berasap,
atau berbau tidak sedap.
c. Membersihkan
kulit dengan air dan sabunsetelah berpergian.
Cara mengatasi pencemaran udara :
a. Menanam
lebih banyak tanaman hias dan tanaman pelindung.
b. Melakukan
reboisasi pada hutan gundul.
c. Melakukan
pengolahan sampah dengan benar.
F.
ETIKA LINGKUNGAN
Etika adalah
penilaian terhadap tingkah laku atau perbuatan. Etika bersumber pada kesadaran
dan moral seseorang. Etika biasanya tidak tertulis. Namun ada etika yang
tertulis, misalnya etika profesi, yang dikenal sebagai kode etik. Etika
lingkungan, pada dasarnya adalah perbuatan apa yang dinilai baik untuk
lingkungan dan apa yang tidak tidak baik bagi lingkungan. Etika lingkutan
bersumber pada pandangan seseorang tetang lingkungan.
Beberapa contoh
tindakan tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan adalah sebagai berikut :
1) Membuang sampah (missal bungkus permen) pada
tempatnya. Jika belum ditemukan tempat sampah, bungkus permen itu hendaknya
dimasukkan ke saku terlebih dahulu sebelum di buang pada tempatnya.
2) Menggunakan air secukupnya. Jika tidak sedang
digunakan, matikan keran. Dari keran yang menetes selama semalam, dapat
ditampung air sebanyak 5- 10 liter, cukup untuk minum bagi dua orang dalam
sehari. Ingat, sesungguhnya air itu tidak hanya untuk manusia, tetapi juga
untuk makhluk hidup lainnya.
3) Hemat energi. Mematikan lampu listrik jika tidak
digunakan. Jika kamu memasak air, kecilkan api kompor tersebut segera setelah
air mendidih. Menurut hukum fisika, jika air mendidih, suhunya tidak dapat
ditingkatkan lagi. Menggunakan api kompor besar ketika air sudah mendidih hanya
memboroskan bahan bakar.
4) Tidak membunuh hewan yang ada di lingkungan,
menangkap, atau memeliharanya.
5) Tidak memetik daun, bunga, ranting, atau menebang
pohon tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat.
6) Gemar menanam bunga, merawat tanaman, melakukan
penghijauan.
7) Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
8) Mengembalikan hewan atau tumbuhan ke habitat aslinya.
Pentingnya etika lingkungan,
bertujuan:
1. Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan
lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya.
2.
Terkendalinya
pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3.
Terwujudnya
manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup.
4.
Terlaksananya
pembanguan berwawasan lingkungan untuk generasi sekarang dan mendatang.
5. Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan diluar
wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Makhluk
hidup didunia ini sangat beranekaragam. Keanekaragaman ini meliputi berbagai
bentuk dan variasi tingkat kehidupan yang berurutan antara lain: molekul, sel,
jaringan, organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma. Makhluk
hidup didunia ini saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga adanya saling
ketergantungan antar makhluk hidup (manusia dengan hewan, manusia dengan
lingkungan dan manusia dengan tumbuhan). Sehingga perlu adanya pengelolaan
sistem Ekosistem yang baik supaya bisa menjaga keanekaragaman dan
kelestariannya. Dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya
terdiri dari satu rantai makanan, akan tetapi banyak rantai makanan yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi.
Lingkungan
adalah tempat tiggal semua makhluk hidup. Dengan lingkungan yang bersih akan
memberikan dampak yang baik bagi makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
Sedangkan pencemaran lingkungan merupakan faktor terganggunya keseimbangan
ekosistem, jika keseimbangan ekosistem terganggu maka ekosistem makhluk hidup
juga akan terganggu pula. Untuk menanggulangi pencemaran lingkunga tersebut
maka perlu adanya etika lingkungan yang dijunjung tinggi sehingga menciptakan
lingkungan yang sehat dan nyaman.
B. SARAN
Dalam makalah ini penulis sadar materi yang disampaikan banyak kekurangan.
Sehingga kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
GURITA 03 BIOLOGI SMP KL. 1 Smt. 2.
Jl. Pakis 96 Cemani, Solo.
Drs. Soetarno. R, Ak. 2001. RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap)SD
IV,V , dan VI Semarang: CV Aneka Ilmu
Syarifudin. 2012. Bahas Tuntas RPAL (Rangkuman Pengetahuan
Alam Lengkap). KARISMA: Tangerang Selatan.
Tim Kreatif
Graha Pustaka. 2010. Geografi untuk SMA
Semester 2. Graha Pustaka: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar