PERMUTASI, KOMBINASI,
DAN PELUANG
Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Matematika
Disusun oleh :
Kelompok 7
Rombel 1 C
1.
Vip Valiant A.A (1401412374)
2.
Nadia Indah K. (1401412222)
3.
Mufidatul Muharomah (1401412552)
4. Orkama
Dwi Septiandri (1401412232)
Dosen Pengampu :
Dra. Noening Andrijati M.Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini yang berjudul Permutasi, Kombinasi dan Peluang
didalam matematika Allhamdulillah selesai tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Amin.
Tegal, September 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………………2
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang………………………………………………………………………….4
B.
RumusanMasalah……………………………………………………………………...4
C.
Tujuanpenulisan…………………………………………………………………...…..4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Permutasi………………………………………………………………………………5
B.
Kombinasi……………………………………………………………………………..7
C.
Peluang………………………………………………………………………………..8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan…..……………………………………………………………………….14
B.
Saran……….…………………………………………………………………………15
DaftarPustaka…………………………………………………………………………...……16
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Dalam
materi ini kita akan membahas teori peluang, permuitasi dan kombinasi. Yang
mungkin sudah pernah anda pelajari pada waktu SMA namun demikian, materi akan
diberikan dalam makalah ini bukan hanya sekedar mengulang, tetapi diharapkan
pula memberi wawasan yang luas mengenai pendefinisikan peluang, permutasi dan
kombinasi. Untuk mendukung kelancaran anda terhadap penguasaan materi dalam
modul ini perlu juga dipelajari teknik menghitung yang mencakup prinsip
perkalian dan penjumlahan, serta permutasi dan kombinasi.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
menghitung nilai-nilai permutasi dan kombinasi suatu peristiwa tertentu ?
2. Bagaimana
cara menghitung nilai-nilai peluang suatu peristiwa yang dibentuk oleh
operasi-operasi komplemen, gabungan dan irisan ?
3. Bagaimana
cara menghitung peluang bersyarat ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Setelah
mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan :
a.
Memahami dan dapat
mengguankan permutasi dalam menyelesaikan persoalan terkait
b.
Memahami dan dapat
mengguankan kombinasi dalam menyelesaikan persoalan terkait
c.
Memahami dan dapat mengguankan
peluang dalam menyelesaikan persoalan terkait
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PERMUTASI
Permutasi adalah suatu
susunan yang dapat dibentuk dari suatu kumpulan benda yang diambil sebagian
atau seluruhnya dengan memperhatikan urutan.
Contoh I:
{a,b,c}
Jika dipilih 2 dari 3 unsur tersebut, maka banyaknya permutasi dari 3 unsur setiap pengambilan 2 unsur adalah 6, yaitu ab, ba, ac, ca, bc, cb.
Ditulis 3P2 = 6.
Contoh II:
{a,b,c}
maka, banyaknya permutasi dari 3 unusr setiap pengambilan 3 unsur adalah 6, yaitu abc, acb, bac, bca, cab, cba.
Ditulis 3P3 = 6
RUMUS :
{a,b,c}
Jika dipilih 2 dari 3 unsur tersebut, maka banyaknya permutasi dari 3 unsur setiap pengambilan 2 unsur adalah 6, yaitu ab, ba, ac, ca, bc, cb.
Ditulis 3P2 = 6.
Contoh II:
{a,b,c}
maka, banyaknya permutasi dari 3 unusr setiap pengambilan 3 unsur adalah 6, yaitu abc, acb, bac, bca, cab, cba.
Ditulis 3P3 = 6
RUMUS :
Catatan: Notasi Faktorial
3! = 3x2x1
5! = 5x4x3x2x1
1! = 1
Def 0! = 1
Contoh :
Terdapat 6 Mahasiswa yang memenuhi syarat dan bersedia
menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).Jika pengurus HMJ itu terdiri dari ketua,sekretaris dan
bendahara.Ada berapa macam susunan pengurus yang mungkin di bentuk?
Jawab :
Persoalan ini termasuk dalam persoalan mencari banyak susunan terdiri dari
4 benda yang diambil dari 6 benda. Jadi kita hendak mencari P6.4 . P6.4 =
6.5.4.3 = 360.Berikut ini adalah penjelasannya.Ada 6 mahasiswa yang bisa
dipilih menjadi ketua.Seandainya ketua telah dipilah,maka 5 pilihan untuk wakil
ketua.Jika ketua dan wakil ketua telah terpilih, maka ada 4 pilihan untuk
sekretaris.Jika ketua,wakil ketua dan sekretaris telah dipilih, maka tinggal 3
mahasiswa yang bisa dipilih untuk bendahara. Jadi banyaknya susunan pengurus
yang mungkin 6.5.4.3=360 atau dapat diubah menjadi bentuk faktorial sebagai berikut
P6.4 = = = = 360
Ø Permutasi Siklis
Permutasi
Siklis = banyaknya
cara untuk n objek disusun melingkar dengan uritan berlainan.
P = (n-1) !
Contoh:
Ada berapa cara 7 orang yang duduk mengelilingi meja dapat menempati ketujuh tempat duduk dengan urutan yang berlainan?
Jawab:
Banyaknya cara duduk ada (7 - 1) ! = 6 ! 6 . 5 . 4. 3 . 2 . 1 = 720 cara.
Contoh:
Ada berapa cara 7 orang yang duduk mengelilingi meja dapat menempati ketujuh tempat duduk dengan urutan yang berlainan?
Jawab:
Banyaknya cara duduk ada (7 - 1) ! = 6 ! 6 . 5 . 4. 3 . 2 . 1 = 720 cara.
Ø
Permutasi Memuat Beberapa Unsur yang Sama
Permutasi
n unsur dengan k unsur sama dari n unsur itu (n k) adalah
P
=
Aturan
ini dapat diperluas sebagai berikut :
Untuk
permutasi n unsur, dengan k unsur sama,k2 unsur sama dan kn unsur sama dari n
unsur (k1 + k2 +...+kn n) yaitu
P
=
Contoh
:
Tentukan
banyak susunan huruf yang dapat dibentuk dari unsur huruf-huruf pembentuk kata
MAKAN
Jawab
:
MAKAN
n
= banyaknya huruf M,A,K,A,N
n
= 5
k
= banyak huruf 4
Jadi,
P =
P = = = 60
2.
KOMBINASI
Kombinasi
= Pemilihan k ansaur dari n unsur
beebeda tanpa memperhatikan urutan
Kombinasi
dari k unsur dari n unsur yang tersedia dirumuskan dengan :
=
Contoh
:
=
=
=
=
= 21
Ø Contoh
Sebuah kontingen olimpiade
matematikaterdiri atas 5 siswa yang akan dipilih dari 6 siswa putra dan 4 siswa
putri. Tentukan banyak cara kontingen ini dapat dibentuk jika:
a) Tidak
ada pembatasan
b) Kontingen
tepat memiliki 3 putra
Jawab
:
a.
Jumlah seluruh siswa =
6 + 4 = 10
C(10,5)
= =
= 252
b.
3 putra dipilih dari 6
putra
Sisa
= 5 - 3 = 2 putri dari 4
siswa putri
C(6,3)
C(4,2)
= = 120
BINOMINAL
(a
+ b)n = C(n,0).an
+ C(n,1). an-1.b + C(n-2).b2 + ............. + C(n,2).bn
3. PELUANG
Peluang suatu kejadian A sama dengan jumlah terjadinya kejadian A
dibagi dengan seluruh yang mungkin.
P(A) = k / n
Dimana
k : jumlah terjadinya kejadian A
n : jumlah seluruh yang mungkin
Jika kita melakukan percobaan, maka himpunan semua hasil disebut Ruang Sampel
Contoh:
1. Percobaan melempar uang logam 3 kali.
A adalah kejadian muncul tepat dua muka berturut-turut.
Maka :
S = {mmm,mmb,mbm,mbb, bmm, bmb, bbm, bbb}
A = {mmb, bmm}
n(S) = 23 = 8
n(A) = 2
P(A) = 2/8 = 1/4
P(A) = k / n
Dimana
k : jumlah terjadinya kejadian A
n : jumlah seluruh yang mungkin
Jika kita melakukan percobaan, maka himpunan semua hasil disebut Ruang Sampel
Contoh:
1. Percobaan melempar uang logam 3 kali.
A adalah kejadian muncul tepat dua muka berturut-turut.
Maka :
S = {mmm,mmb,mbm,mbb, bmm, bmb, bbm, bbb}
A = {mmb, bmm}
n(S) = 23 = 8
n(A) = 2
P(A) = 2/8 = 1/4
2. Percobaan melempar dadu satu kali.
A adalah kejadian muncul sisi dengan mata dadu genap.
Maka :
S = {1,2,3,4,5,6}
A = {2,4,6}
n(S) = 6
n(A) = 3
P(A) = 3/6 = 1/2
Jika peluang terjadinya A adalah P(A) dan peluang tidak terjadinya A adalah P(A) maka berlaku:
_
P(A) + P(A) = 1
A adalah kejadian muncul sisi dengan mata dadu genap.
Maka :
S = {1,2,3,4,5,6}
A = {2,4,6}
n(S) = 6
n(A) = 3
P(A) = 3/6 = 1/2
Jika peluang terjadinya A adalah P(A) dan peluang tidak terjadinya A adalah P(A) maka berlaku:
_
P(A) + P(A) = 1
Contoh:
Dari setumpuk kartu Bridge yang terdiri dari 52 kartu diambil 1 kartu. Berapakah peluang kartu yang terambil bukan kartu King?
Jawab:
P (King) = 4/52 = 1/13
P bukan King = 1 - 1/13 = 12/13
Dari setumpuk kartu Bridge yang terdiri dari 52 kartu diambil 1 kartu. Berapakah peluang kartu yang terambil bukan kartu King?
Jawab:
P (King) = 4/52 = 1/13
P bukan King = 1 - 1/13 = 12/13
Sifat Peluang
Ø Kombinasi
Kejadian
Dalam bagian ini kita akan menelaah
kombinasi beberapa kejadian.Misalkan kita mempunyai dua kejadian A dan B.Ada
tiga kejadian yang dapat diperoleh dari kejadian diatas yaitu :
1. Kejadian
A B (A atau B) adalah himpunan hasil percobaan
yang ada dalam A atau B
2. Kejadian
A B (A dan B) adalah himpunan semua hasil
percobaan yang ada dalam A dan B
3. Komplemen
kejadian A, dinyatakan dengan , adalah himpunan hasil percobaan yang tidak
dalam A.
Ø Contoh
Dalam menggulirkan satu
dadu yang simetris, berapa peluang munculnya bilangan ganjil atau 4 ?
Jawab
:
Kita
memisalkan L menyatakan kejadian munculnya bi;angan ganjil dan Tkejadian
munculnya 4, kemudian kita cari P (L T ). Dengan menggunakan diagram pada Gambar
sebagai berikut :
P (L T ) = = =
|
T
Ø Contoh
Dalam
menggulirkan dadu yang adil , berapa peluang memperoleh bilangan genap atau
kelipatan 3 ?
Jawab
Misalkan
K menyatakan kejadian munculnya bilangan genap dan L menyatakan munculnya
kelipatan 3. Maka yang hendak kita cari tidak lain adalah P (K L).
P(KL)
= = =
P (K) = dan P(L) =
Akan
tetapi di sini
P(K L) P(K) + P(L) sebab
+
+
Apakah
perbedaan 2 contoh persoalan pada terakhir di atas? Pada contoh pertama di atas
K dan L tidak mempunyai anggota sekutu. Hal ini mendorong kita untuk menentukan
konsep berikut.
Kejadian yang saling asing ( mutually exclusive)
Kejadian yang saling asing ( mutually exclusive)
|
Ø Contoh
Dari setumpuk kartu remi kita ambil
satu kartu. Berapa peluang Anda memperoleh kartu bunga cengkih atau kartu warna
merah?
Jawab:
Misalkan C kejadian memperoleh
kartu bunga cengkih dan M kejadian memperoleh kartu warna merah maka kita
mendapat
P(C) = dan P(M) =
Karena dua kejadian C dan M adalah
saling asing (mutually exclusive) maka
P(CM)
= P(C) + P(M)
= + = =
Peluang
Kejadian Kompleks
a. Gunakan
Bantuan Kemungkinan
b. Gunakan
Bantuan Diagram Pohon
Peluang Kejadian Majemuk
P(E’) = 1 – P(E)
Contoh
Tentukan
komplemen munculnya mata dadu genap !
Jawab
:
Angka
genap dadu adalah 2, 4, 6 ; sedangkan sisi dadu ada 6
Sehingga
peluang dadu genap P(A) = 3/6 = 1/2
P(A’) = 1 – =
Peluang Saling Lepas
P(A B)
= P(A) + P(B)
Contoh :
Sebuah
kartu diambil secara acak dari satu set kartu bridge . Berapa peluang yang
terambil kartu sekop dan kartu berwarna merah ?
Jawab
:
P(sekop) = 13/52 ;
P(merah) = 26/52
P(A B)
= + = =
Peluang Tidak Saling Lepas
P(A B) =
P(A) + P(B) – P(AB)
Contoh
Sebuah
kartu diambil secara acak dari satu set kartu remi. Tentukan peluang
terambilnya kartu hati atau bergambar Raja (King, Queen, dan Jack)!
Jawab
:
Kartu
Hati n(Hati) = 13 ; P(Hati) = 13/52
Kartu
Raja n(Raja) = 12 ; P(Raja) = 12/52
Kartu
hati dan juga raja n(Hati Raja)
= 3 ; P(Hati Raja) = 3/52
P(A
B)
= + - = =
Peluang Saling Bebas
P(AB) = P(A) P(B)
Contoh
Dari
dalam kantong yang berisi 6 bola merah dan 4 bola putih , diambil 1 bola ,
dilihat warnanya dan dikembalikan lagi. Tentukan peluang terambilnya bola putih
lalu merah !
Jawab
:
P(merah)
= 6/10 = 3/5
P
(putih) = 4/10 = 2/5
P(AB) = =
Peluang Saling Bebas Bersyarat
P(AB) = P(A)
P(BIA)
Contoh
Sebuah
bola kotak berisi 5 bola merah dan 4 bola biru. Jika diambil 2 bola per satu
tanpa dikembalikan, tentukan peluang bola yang terambil itu berturut-turut
merah-biru !
Jawab
:
P(merah)
= 5/9
Bola
tidak dikembalikan 9-1 = 8
P(birulmerah)
= 4/8 = ½
P(AB) =
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Dari materi permutasi kita bisa menentukan banyak cara
pengambilan data. Misalkan pengambilan banyak cara posisi duduk melingkar saat
suatu anggota keluarga berkumpul pada sebuah meja bundar. Dengan permutasi kita
dapat menghitung kemungkinan banyaknya posisi duduk satu keluarga tersebut.
Selain itu, kita juga dapat menghitung banyaknya
susunan huruf maupun angka dengan cara yang tepat yaitu dengan menggunakan
permutasi.
Pada
materi kombinasi inti pengertiannya adalah susunan unsure-unsur dengan tidak
memperhatikan urutannya. Pada kombinasi AB = BA jadi, dalam menggunakan
kombinasi kita dapat menyimpulkan banyak cara pemilihan suatu kejadian dengan
cara yang ditentukan. Misalkan dari 5 siswa akan dibentuk pengurus osis yang
terdiri dari ketua, wakil ketua, bendahara, sekertaris dengan rumus kombinasi
kita dapat menentukan banyak cara pemilihan tersebut.
Pada
materi peluang kita dituntut untuk memperoleh prosedur menentukan peluang,
aturan yang mengendalikan peluang, dan simpulan yang secara sah dapat ditarik
dari peluang yang telah ditentukan. Dalam peluang yang bersifat tak tentu, maka
setiap pembicaraan tentang peluang dianggap sebagai proses pengamatan atau
pengukuran yang hasilnya tak tentu. Dalam
ketidaktentuan. Dengan begitu kita dapat mengetahui aturan peluang.
Selain itu, kita siap untuk menentukan
(mendefinisikan) peluang hasil suatu percobaan.
(mendefinisikan) peluang hasil suatu percobaan.
SARAN :
Demikianlah makalah yang
dapat kami buat, sebagai manusia biasa kita menyadari dalam pembuatan makalah
ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Wheeler, Ruric E. 1992. Moderm Mathematics. Belmont,
CA : Wadsworth.
Hudoyo Herman. 1996/1997. Matematika. : Depdikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar